Alatbuah memiliki gen B yang tertaut pada gen V dan gen b tertaut pada gen v. Perbandingan genotip hasil persilangan tersebut adalaha. b. 1:1:1 c. 1:1 d. 3:1 e. 1:2:1 6. Peristiwa pindah silang dapat terjadi karenaa. Sebagian kromatid saling melilit sehingga terjadi penukaran bagian kromatid dari pasangan kromosom Teoriini dibangun oleh Mendel melalui pengamatan terhadap persilangan tanaman kacang kapri. Blendel mempelajari hereditas pada tanaman kacang ercis (Pisum sativum) dengan alasan: 1. Memiliki pasangan-pasangan sifat yang menyolok. 2. Biasanya melakukan penyerbukan sendiri (Self polination). 3. Komposisidan susunan gen-gen di dalam tubuh makhluk hidup disebut genotip. sifat genotip merupakan sifat yang tidak tampak sifat-sifat yang tidak tampak biasanya disimbulkan dengan huruf-huruf. Sifat pada makhluk hidup yang diketahui oleh panca indra disebut fenotip. sifat fenotip merupakan perpaduan antara sifat genotip dengan lingkungannya Bungawarna ungu dihasilkan oleh pengaruh gen A dan B yang muncul bersama-sama. Apabila hanya salah satu gen dominan saja yang muncul maka tidak akan menghasilkan warna ungu pada bunga Linnaria. Perbandingan fenotip F2 pada persilangan bunga merah AAbb dan bunga putih aaBB ini adalah = bunga ungu : bunga merah : bunga putih = 9 : 4 : 3. Meskipundemikian, perbandingan fenotip tersebut masih mengikuti prinsip-prinsip Hukum Mendel. Penyimpangan semu Hukum Mendel tersebut meliputi: interaksi gen, kriptomeri, polimeri, epistasis-hipostasis, gen-gen komplementer, gen dominan rangkap dan gen penghambat. Beberapa peristiwa yang menunjukkan penyimpangan semu di antaranya epistasis dan 4 terjadi pada sel kelamin 5) pembelahan berlangsung dua kali Ciri khas mitosis ditunjukkan pada nomor.a. 1 dan 2 d. 2 dan 5 b. 1 dan 3 e. 3 dan 4 c. 2 dan 4 PERSILANGAN 1. Persilangan manakah yang akan menghasilkan keturunan dengan rasio fenotip 1 : 1 : 1 : 1? a. QqRr >< qqRr b. QqRr >< QqRr c. Qqrr >< qqrr d. Qqrr >< qqRr e. Qqrr 1 tumbuhan mangga dihibrid dengan genotip AaBb dilakukan uji silang, akan didapatkan keturunan dengan fenotip a. b. 1:2:1 c. 3:1 d 1:3 e. 4:0 2. pada peristiwa gen komplementer F2 akan memiliki perbandingan fenotip a. 9:3:3:1 b. 9:3:4 c. 15:1 d. 12:3:1 e. 9:7 plis tolong bantu jawab pakai jalan atau caranya ya. Turunanpertama 100% berkulit hitam (HhPp). Turunan kedua menghasilkan 3.210 batang tanaman gandum berkulit biji hitam dan 210 lainnya berkulit biji putih. Berdasarkan hasil persilangan dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peristiwa . a. interaksi antar gen b. epistasis-hipostasis c. gen komplementer d. polimeri e. kriptomeri 10. Gengen komplementer merupakan interaksi antara gen-gen dominan yang berbeda namun jika muncul bersama akan saling melengkapi, sehingga akan saling membantu dalam menentukan fenotip. Jika salah satu gen tidak ada, maka pemunculan fenotip menjadi terhalang. Contoh komplementer dapat ditemukan pada kasus persilangan bunga Lathyrus odoratus yang Hukumsegregasi (hukum pertama Mendel) [ sunting | sunting sumber] Perbandingan antara B (warna coklat), b (warna putih), S (buntut pendek), dan s (buntut panjang) pada generasi F2. Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel kelamin anak), kedua gen induk (orang tua) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga Zcax. Persilangan pada individu akan mengikuti aturan seperti yang dijelaskan dalam hukum mendel. Persilangan monohibrid satu sifat beda akan menghasilkan perbandingan fenotip F2 = 3 1. Sedangkan persilangan dihibrid dua sifat beda akan menghasilkan perbandingan fenotip F2 = 9 3 3 1. Namun tidak selamanya perbandingan tersebut berlaku, karena terdapat beberapa penyimpangan yang terjadi pada beberapa organisme. Penyimpangan tersebut disebabkan oleh gen-gen yang memiliki sifat unik sehingga memiliki pola penurunan yang berbeda. Penyimpangan tersebut selanjutnya disebut sebagai penyimpangan semu hukum mendel. Kenapa disebut penyimpangan semu? Disebut semu karena sebenarnya hukum mendel masih berlaku dalam pola pewarisan tersebut, hanya terdapat sedikit kelainan akibat sifat gen-gen yang unik. Penyimpangan semu hukum mendel dapat diamati pada kasus interaksi gen, kriptomeri, polimeri, epistasis-hipostasis, gen komplementer, atavisme, dan gen dominan rangkap. Interaksi beberapa pasang gen Kasus ini terjadi pada jengger/pial ayam dengan bentuk yang berbeda-beda, yaitu rose, pea, walnut, dan single. Perbedaan jengger ini disebabkan oleh dua pasang gen yang saling berinteraksi satu sama lain membentuk sifat yang berbeda. Jengger rose memiliki genotip RRpp/Rrpp Jengger pea memiliki genotip rrPP/rrPp Jengger walnut memiliki genotip RrPp/RRPP/RrPP/RRPp Jengger single atau tunggal memiliki genotip rrpp Pada kejadian dihibrid normal sesuai hukum mendel satu gen akan mempengaruhi satu fenotip. Namun pada kasus ini, dua gen saling berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam membentuk satu fenotip yaitu jengger ayam. Perhatikanlah bagan persilangan di bawah ini. Ayam berjengger rose RRpp disilangkan dengan ayam berjengger pea ppRR, seluruh keturunan F1 nya memiliki jengger tipe walnut. Ketika F1 disilangkan dengan sesamanya diperoleh keturunan F2 yang memiliki jengger walnut, rose, pea, dan single. Perbandingan fenotip antara walnut, rose, pea, dan single pada F2 adalah = 9 3 3 1. Perbandingan fenotip yang muncul memang sesuai dengan persilangan dihibrid normal. Namun bila dperhatikan di kasus ini, sifat resesif dari kedua gen akan memunculkan sifat baru yang berbeda dengan induk-induknya. Kriptomeri Kriptomeri berasal dari kata kriptos yang artinya tersembunyi. Dalam kasus ini sifat gen dominan akan tersembunyi apabila berdiri sendiri dan akan tampak pengaruhnya apabila muncul bersama-sama gen dominan lain. Sifat ini pertama kali ditemukan dalam persilangan antara bunga Linaria marocanna warna merah dengan bunga warna putih. Linnaria warna merah memiliki genotip AAbb/Aabb, sedangkan Linnaria warna putih memiliki genotip aaBB/aaBb. Gen A akan mempengaruhi sel untuk mengasilkan pigmen antosianin berwarna merah dan bersifat dominan terhadap a yang tidak menghasilkan antosianin. Gen B akan mempengaruhi sel untuk menghasilkan suasana basa dan bersifat dominan terhadap gen b yang menghasilkan suasana asam. Bunga merah dihasilkan apabila pigmen antosianin dihasilkan dan sel dalam suasana asam. Bunga putih dihasilkan apabila pigmen antosianin tidak dihasilkan, tidak perduli apapun suasana dalam sel. Bunga ungu dihasilkan apabila pigmen antosianin dihasilkan dan sel dalam suasana basa. Jadi apabila terdapat gen dominan A namun disertai dengan gen resesif b akan menghasilkan bunga merah. Apabila gen resesif a bertemu dengan dominan B atau resesif b akan menghasilkan bunga putih. Dan apabila gen dominan A bertemu dengan gen dominan B akan menghasilkan bunga warna ungu. Perhatikan bagan di bawah ini Bunga warna ungu dihasilkan oleh pengaruh gen A dan B yang muncul bersama-sama. Apabila hanya salah satu gen dominan saja yang muncul maka tidak akan menghasilkan warna ungu pada bunga Linnaria. Perbandingan fenotip F2 pada persilangan bunga merah AAbb dan bunga putih aaBB ini adalah = bunga ungu bunga merah bunga putih = 9 4 3. Polimeri Polimeri merupakan peristiwa dimana beberapa gen yang berdiri sendiri mempengaruhi bagian yang sama dalam tubuh organisme. Kasus ini pertama kali diamati pada biji gandum yang memiliki warna merah yang beragam. Gandum berbiji merah sempurna memiliki genotip M1M1M2M2 Gandum berbiji putih memiiki genotip m1m1m2m2 M1 dominan terhadap m1, dan M2 dominan terhadap m2. Gen M mempengaruhi warna merah pada biji gandum. Semakin banyak gen M dalam genotip baik itu M1 atau M2, akan membuat biji gandum berwarna semakin merah. Perhatikanlah bagan persilangan di bawah ini. Perbandingan fenotip F2 dari persilangan gandum berbiji merah M1M1M2M2 dan gandum berbiji putih m1m1m2m2 akan menghasilkan = ganum berbiji merah gandum berbiji putih = 15 1. Peristiwa polimeri pada manusia terjadi pada pebedaan warna kulit yang di pengaruhi oleh gen dominan P. Semakin banyak gen dominan P pada genotip individu, akan menyebabkan warna kulitnya semakin gelap. Orang negro memiliki gen dominan P paling banyak, sedangkan orang-orang kulit putih tidak memiliki atau hanya memiliki sedikit gen P. Epistasis dan hipostasis Epistasis adalah gen yang menutupi aktivitas gen lain yang bukan sealel. Sedangkan gen yang tertutupi tersebut dinamakan hipostasis. Epistasis dapat dibedakan menjadi epistasis dominan, epistasis resesif, dan epistasis dominan resesif. Epistasis dominan Epistasis dominan adalah gen dominan yang menutupi pengaruh gen lain yang bukan satu alel. Misalnya terdapat pada warna umbi lapis bawah merah. Gen A akan membuat umbi bawang berwarna merah, sedangkan gen B akan membuat umbi bawang berwarna kuning. Genotip AAbb menjadikan umbi berwarna merah. Genotip aaBB menjadikan umbi berwarna kuning. Sedangkan genotip AABB akan menyebabkan umbi berwarna merah, hal ini diakibatkan gen A yang menutupi pengaruh gen B sehingga yang muncul adalah warna merah. Gen A epistasis terhadap gen B, sedangkan gen B hipostasis terhadap gen A. Persilangan bawang berumbi merah AAbb dengan bawang berumbi kuning aaBB menghasilkan perbandingan fenotip F2 = merah kuning putih = 12 3 1. Epistasis resesif Epistasis resesif adalah gen resesif yang menutupi pengaruh gen dominan dan resesif lain yang bukan sealel. Gen resesif ini dapat menutupi pengaruh gen lain apabila hadir dalam keadaan homozigot. Contoh peristiwa ini adalah warna bulu anjing yang dipengaruhi oleh 2 macam gen. Gen B menyebabkan munculnya warna hitam, sedangkan gen b menyebabkan munculnya warna coklat. Sedangkan gen E akan memicu keluarnya warna, dan gen e akan menghambat keluarnya warna. Apabila terdapat genotip dengan gen e homozigot ee maka warna hitam dan coklat tidak akan muncul karena semua sifat tersebut tertutup, sehingga yang muncul adalah warna emas. Gen ee epistasis terhadap gen B dan b. Persilangan anjing berbulu emas dengan anjing berbulu hitam akan menghasilkan perbandingan fenotip F2 = hitam emas coklat = 9 4 3. Epistasis dominan resesif Epistasis dominan-resesif merupakan peristiwa gen dominan yang akan menutupi pengaruh gen lain, serta adanya gen resesif homozigot yang dapat menutupi pengaruh gen dominan tadi. Misalnya adalah pada warna mata lalat buah. Gen P akan menyebabkan lalat bermata merah, sedangkan gen p akan menyebabkan mata berwarna ungu. Sedangkan gen S merupakan gen yang pemicu munculnya warna tersebut, sedangkan gen s merupakan gen penghambat munculnya warna mata. Adanya gen P akan menutupi pengaruh dari gen S dan s. Namun sebaliknya adanya gen s dalam keadaan homozigot ss akan menutupi pengaruh dari gen P dan p. Gen P epistasis terhadap gen S dan s, namun pasangan gen ss epistasis terhadap P dan p. Perbandingan fenotip F2 pada persilangan lalat bermata merah PPss dengan lalat bermata ungu ppSS adalah = warna merah warna ungu = 13 3. Gen-gen komplementer Gen komplementer merupakan gen-gen yang saling melengkapi dalam memunculkan suatu sifat tertentu. Misalnya saja gen B dan gen T yang menyebabkan seseorang tidak bersifat bisu tuli normal. Apabila gen dominan B muncul sendiri tidak disertai gen T maka akan memunculkan sifat bisu tuli. Demikian juga sebaliknya, apabila gen dominan T muncul sendiri tidak disertai gen B maka akan memunculkan bisu tuli. Perhatikanlah bagan persilangan di bawah ini. Persilangan dua orang bisu tuli dengan genotip BBtt dan bbTT akan menghasilkan anak yang normal. Apabila anak tersebut kawin dengan sesamanya maka perbandingan fenotip pada F2 adalah = normal bisu tuli = 9 7. Atavisme Atavisme merupakan suatu sifat yang muncul kembali setelah hilang dalam keturunan sebelumnya. Kasus atavisme terjadi pada jengger ayam pada pembahasan interaksi gen di atas. Ayam dengan jengger rose dan pea yang disilangkan akan menghasilkan keturunan walnut, ketika keturunan tersebut dikawinkan sesamanya maka akan memunculkan kembali sifat rose dan pea. Sifat rose dan pea yang sempat hilang pada F1 akhirnya muncul kembali di F2, hal inilah yang disebut dengan atavisme. Gen dominan ganda Gen dominan ganda adalah beberapa gen yang mempengaruhi sifat yang sama pada suatu organisme. Misalnya adalah gen A dan B yang sama-sama mempengaruhi tumbuhan Bursa sp. untuk menghasilkan bunga dengan bentuk segitiga. Apabila gen A muncul sendiri akan terbentuk bunga segitiga, demikian juga apabila gen B muncul sendirian. Dan apabila gen A dan B muncul bersama, juga akan mempengaruhi tumbuhan tersebut menghasilkan bunga berbentuk segitiga. Persilangan bunga segitiga AABB dan bunga oval aabb akan menghasilkan perbandingan fenotip F2 = bunga segitiga bunga oval = 15 1. Saya Up Load soal ini untuk latihan ya agar jago dalam pengerjaan genetika OK SOAL 1. Perkawinan ayam berpial walnut menghasilkan keturunan ayam berpial walnut ayam berpial mawar Ayam berpial Pea Biji dan Ayam berpial Bilah Single dengan perbandingan 9 3 3 1 Bagaimanakah genotif kedua induknya a. RRPP >< rrP PertanyaanApakah yang dimaksud dengan gen komplementer? Jelaskan dengan contoh!PembahasanGen-gen komplementer adalah gen-gen yang saling berinteraksi atau bekerja sama untuk memunculkan fenotipe tertentu. Apabila salah satu gen tersebut tidak ada, pemunculan fenotipe tersebut dapat terhalang. Sebagai contoh adalah pembentukan warna ungu pada bunga tanaman kacang. Pembentukan warna ini melibatkan dua gen dominan, yaitu gen A dan P. Tidak adanya salah satu gen dominan itu menyebabkan tidak terbentuknya warna ungu sehingga bunga berwarna komplementer adalah gen-gen yang saling berinteraksi atau bekerja sama untuk memunculkan fenotipe tertentu. Apabila salah satu gen tersebut tidak ada, pemunculan fenotipe tersebut dapat terhalang. Sebagai contoh adalah pembentukan warna ungu pada bunga tanaman kacang. Pembentukan warna ini melibatkan dua gen dominan, yaitu gen A dan P. Tidak adanya salah satu gen dominan itu menyebabkan tidak terbentuknya warna ungu sehingga bunga berwarna pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!2rb+