PanggilanTuhan akan selalu bersinggungan dengan yang namanya identitas diri. Jika kita mengenal identitas diri kita dengan benar, maka kita akan bisa menjalankan panggilan Tuhan dengan baik sesuai kehendak Tuhan. Sekerja Allah) Mereka hanyalah orang awam, pengusaha tenda yang juga sibuk dengan segala urusan bisnis, tapi mempunyai hati Kesatuanyang utuh di sini adalah kesamaan antara pikiran, hati, dan tindakan. Orang yang berintegritas adalah orang yang sama ketika sedang sendirian dan ketika berada di khalayak ramai. Tidak ada perbedaan, baik dari sifat maupun karakternya ketika ditempatkan di keadaan apapun. Pintar saja tidak cukup. Mahasiswa Binus harus berintegritas! PelayananFirman Tuhan oleh Pdt. Enny SetiabudiFacebook: selalu terhubung dengan kami Ikuti Media Sosial GPdI Qado PujilahTuhan dan bersaksilah tentang kasih setia Tuhan yang tak berkesudahan dalam hidup kita, melalui ucapan dan tindakan yang tulus dan penuh kasih terhadap sesama. Sikap hati yang sedia memuji dan meninggikan Tuhan sebagai Allah yang dahsyat dan penuh kasih merupakan wujud sikap yang rendah hati, tunduk dan bersyukur atas kebaikan-Nya. Tindakankonyol yang tak seharusnya dilakukan. Hey, ini bukan drama yang selalu ia tonton. Sungkyu mengutuk dalam hati yang nyaris kelepasan menyebutkan nama Taekwoon. Perlu diakui bahwa semenjak beberapa hari yang lalu dimana Taekwoon pingsan di depan rumah mereka, Sungkyu merasa bahwa memang saatnya membiarkan Jaehwan kembali bersama Namun ada sebuah fakta yang menyedihkan. Pada tahun 2010, LiveStrong menggunakan dana sumbangan sebesar US$500,000 (setengah juta dolar Amerika), hanya untuk menuntut ratusan organisasi sosial lainnya, yang menggunakan motto dengan kata 'live' atau 'strong'. tetapi karena kita memiliki hati yang dekat dengan Tuhan dan ingin penderitaanselalu menjadi misteri, tetapi sebuah misteri yang melalui tindakan penyelamatan tuhan membuka kita untuk kebutuhan orang lain: "di mana-mana ada anak-anak terlantar, entah karena mereka ditelantarkan saat lahir atau karena kehidupan meninggalkan mereka keluarga mereka, orang tua mereka, sehingga mereka tidak menerima kasih sayang Kemudiankata-kata permintaan maaf yang menyentuh hati yang selanjutnya yaitu, ada kata-kata permintaan maaf untuk orangtua. Kata-kata ini bisa menjadi ungkapan tulus kalian pada orangtua. Berikut beberapa kata-kata permintaan maaf yang menyentuh hati untuk orang tua tersebut: 26. "Maafkan aku bila aku telah banyak mengukir luka di hatimu ayah MenghormatiTuhan-Menghargai Sesama. Juni 25, 2011 1 Komentar 1414 Views. 1. Hari Sabtu, 9 April 2011, adalah hari yang kelam dalam perjalanan GKI Pondok Indah sebagai tubuh Kristus. Pada hari itu untuk pertama kalinya terjadi, seorang anggota jemaat GKI Pondok Indah mengacaukan dan melecehkan sebuah kebaktian peneguhan dan pemberkatan HanyaTuhan yang mengetahuinya. Ayat yang kita baca diatas mengatakan bahwa pemberian itu diterima ketika kita memberi dengan hati yang rela. Memberi dengan rela artinya tidak mengungkit-ungkit apa yang telah kita berikan. Tuhan tahu kerelaan dan ketulusan hati kita pada saat memberikan sesuatu, baik itu berupa materi, waktu dan tenaga kita. w5Lq2b. Aku sudah memberikan teladan kepada kamu semua, supaya kamu juga melakukan apa yang sudah aku lakukan untuk kamu.’​—YOH. 1315, ABB. 1, 2. Pada malam terakhir Yesus di bumi, apakah pengajaran yang diberikan Yesus kepada para rasulnya? INILAH malam terakhir Yesus di bumi. Jadi, dia meluangkan masa dengan rasul-rasulnya di sebuah rumah di Yerusalem. Semasa makan malam, Yesus bangun, menanggalkan jubah luarnya, dan mengikat sehelai tuala pada pinggangnya. Kemudian dia menuang air ke dalam sebuah besen lalu mula membasuh kaki pengikut-pengikutnya dan mengeringkannya dengan tuala. Selepas itu, dia memakai balik jubahnya. Mengapakah Yesus berbuat demikian?​—Yoh. 133-5. 2 Yesus menjelaskan, Adakah kamu memahami apa yang baru sahaja aku lakukan untuk kamu? Jika aku sebagai Tuan dan Guru kamu, sudah membasuh kaki kamu, maka kamu wajib saling membasuh kaki. Aku sudah memberikan teladan kepada kamu semua, supaya kamu juga melakukan apa yang sudah aku lakukan untuk kamu.’ Yoh. 1312-15, ABB Kesudian Yesus untuk melakukan tugas yang dipandang rendah memberi para rasul pengajaran yang sukar dilupakan. Pengajaran itu menggalakkan mereka supaya bersikap rendah hati pada masa yang akan datang. 3. a Apakah dua peristiwa yang mana Yesus menekankan pentingnya sikap rendah hati? b Apakah yang akan dibincangkan dalam rencana ini? 3 Ini bukanlah kali pertama Yesus menekankan pentingnya sikap rendah hati. Pernah sekali, semasa rasulnya bertengkar tentang siapa yang lebih besar, Yesus membawa seorang kanak-kanak lalu memberitahu mereka, Sesiapa yang menyambut kanak-kanak ini kerana aku, menyambut aku. Dan sesiapa yang menyambut aku, juga menyambut Dia yang mengutus aku. Sesiapa yang terkecil antara kamu, dialah yang terbesar!’ Luk. 946-48 Pada kesempatan lain, Yesus memberitahu orang Farisi yang suka akan kemasyhuran, “Orang yang meninggikan diri akan direndahkan, tetapi orang yang merendahkan diri akan ditinggikan.” Luk. 1411, ABB Jelaslah bahawa Yesus mahu pengikutnya bersikap rendah hati, iaitu tidak sombong, angkuh atau meninggikan diri. Mari kita lihat contoh Yesus agar kita dapat meniru sikap rendah hati yang diperlihatkannya. Kita juga akan lihat bagaimana sikap ini dapat membawa manfaat kepada kita dan orang lain. AKU TIDAK BERPALING DARIPADANYA’ 4. Sebelum Yesus turun ke bumi, bagaimanakah dia memperlihatkan sikap rendah hati? 4 Yesus juga memperlihatkan kerendahan hati di syurga. Di sana, dia telah meluangkan banyak masa bersama Bapanya. Yesaya menggambarkan hubungan akrab yang dinikmati antara Yesus dengan Bapanya, Raja Yehuwa telah mengajar aku tentang apa yang harus kukatakan, supaya aku dapat menguatkan orang yang letih lesu. Tiap-tiap pagi Dia membangkitkan keinginanku untuk mendengar ajaran-Nya bagiku. Yehuwa telah memberi aku pengertian, aku tidak memberontak atau berpaling daripada-Nya.’ Yes. 504, 5, ABB Yesus bersikap rendah hati dan memberikan sepenuh perhatian semasa diajar oleh Bapanya. Dia rela dan suka belajar daripada Tuhan. Yesus tentu nampak kerendahan hati dan belas kasihan yang diperlihatkan oleh Yehuwa kepada umat manusia yang berdosa. 5. Dalam peranannya sebagai ketua malaikat, bagaimanakah Yesus memperlihatkan kerendahan hati dan kesederhanaan? 5 Malangnya, bukan semua makhluk di syurga memperlihatkan sikap rendah hati seperti Yesus. Malaikat yang kemudiannya menjadi Syaitan Si Iblis enggan belajar daripada Yehuwa. Sebaliknya dia mementingkan diri, bersikap sombong lalu memberontak menentang Yehuwa. Yesus tidak pernah merungut tentang kedudukannya di syurga atau terfikir untuk menyalahgunakan kuasanya. Dalam peranannya sebagai Mikhael, iaitu ketua malaikat, Yesus memperlihatkan kerendahan hati dan kesederhanaan. Semasa berlakunya perbalahan dengan Iblis mengenai jenazah Musa, Mikhael tidak melampaui batas kuasanya. Dia tahu bahawa Yehuwa, iaitu Hakim Agung seluruh alam semesta akan menangani hal itu mengikut cara dan jadual-Nya.​—Baca Yudas 9. 6. Bagaimanakah Yesus menunjukkan sikap rendah hati semasa menerima tugasan untuk menjadi Mesias? 6 Semasa di syurga, Yesus tentu telah mempelajari nubuat-nubuat tentang kehidupannya di bumi. Maka dia tahu bahawa dia akan menderita semasa di bumi dan kemudiannya dibunuh. Namun, Yesus menerima tugasan untuk menjadi Mesias dengan tangan terbuka. Mengapa? Paulus menonjolkan kerendahan hati Yesus semasa menulis, Dia tidak menganggap dia harus berusaha menjadi sama dengan Tuhan. Sebaliknya, dia rela melepaskan segala-galanya, lalu menjadi seperti seorang hamba. Dia datang sebagai manusia, dan hidup seperti manusia.’​—Flp. 26, 7, nota kaki, ABB. “DIA MERENDAHKAN DIRI” SEMASA DI BUMI Bagaimanakah kerendahan hati Yesus bermanfaat bagi kita? 7, 8. Bagaimanakah Yesus menunjukkan sikap rendah hati semasa dia kecil dan semasa menginjil? 7 Semasa Yesus “datang sebagai manusia, dan hidup seperti manusia,” tulis Paulus, dia merendahkan diri dan hidup dengan taat kepada Tuhan sehingga mati.’ Ya, dia telah mati pada tiang seksaan. Flp. 28 Dari kecil lagi, Yesus bersikap rendah hati. Walaupun ibu bapanya, Yusuf dan Maria tidak sempurna, Yesus rendah hati dan “taat kepada mereka.” Luk. 251 Sememangnya, Yesus menetapkan teladan yang baik bagi kaum muda. Tuhan tentu akan memberkati orang muda yang rela mentaati ibu bapa mereka! 8 Yesus bersikap rendah hati dan mengutamakan kehendak Yehuwa, bukannya kehendak sendiri. Yoh. 434 Semasa menginjil, Yesus Kristus menggunakan nama peribadi Tuhan dan membantu orang yang berhati jujur untuk mendapat pengetahuan yang tepat tentang sifat-sifat Yehuwa serta tujuan-Nya. Yesus selalu hidup selaras dengan ajarannya. Misalnya, dalam Doa Bapa Kami, perkara pertama yang disentuh oleh Yesus ialah “Bapa kami yang di syurga, semoga nama-Mu disucikan.” Mat. 69, NW Yesus mengutamakan penyucian nama Yehuwa dan dia mengarahkan pengikutnya untuk berbuat demikian juga. Pada akhir hayatnya di bumi, Yesus dapat berkata dengan penuh yakin bahawa dia telah memuliakan nama Tuhan. Yoh. 1726 Selain itu, Yesus sering berkata bahawa dia tidak dapat melakukan apa-apa tanpa bantuan Yehuwa.​—Yoh. 519. 9. Apakah yang dinubuatkan oleh Zakharia tentang Mesias, dan bagaimanakah nubuat ini digenapi oleh Yesus? 9 Mengenai Mesias, Zakharia bernubuat, “Bersukacitalah, hai penduduk Sion! Bersoraklah, hai penduduk Yerusalem! Lihatlah, raja kamu datang! Dia datang dengan kemegahan dan kemenangan, tetapi dengan kerendahan hati, dia datang dengan menunggang keldai, dengan mengenderai anak keldai yang muda.” Za. 99, ABB Nubuat ini digenapi semasa Yesus memasuki Yerusalem sebelum Paska pada tahun 33 M. Banyak orang membentangkan jubah di atas jalan, sementara yang lain meletakkan ranting-ranting pokok di jalan. Keadaan di seluruh kota itu sangat riuh-rendah. Biarpun Yesus disambut sebagai Raja, dia tetap bersikap rendah hati.​—Mat. 214-11. 10. Apakah yang dibuktikan oleh Yesus yang taat kepada Tuhan sehingga mati? 10 Yesus Kristus tetap rendah hati dan taat kepada Tuhan sehingga dibunuh pada tiang seksaan. Teladan Yesus membuktikan bahawa manusia dapat tetap setia kepada Yehuwa meskipun menghadapi cubaan dan dugaan yang sangat teruk. Yesus juga telah menyangkal dakwaan Syaitan bahawa manusia hanya menyembah Tuhan untuk kepentingan sendiri. Ayb. 19-11; 24 Selain itu, integriti Kristus membuktikan kewajaran dan keadilbenaran Yehuwa sebagai Pemerintah Alam Semesta Yang Berdaulat. Yehuwa tentu berasa gembira semasa melihat kesetiaan Anak-Nya yang rendah hati.​—Baca Amsal 2711. 11. Apakah manfaat yang dibawa oleh korban tebusan Yesus? 11 Yesus telah membayar harga tebusan untuk umat manusia melalui kematiannya. Mat. 2028 Maka, Yehuwa dapat mengampunkan dosa kita mengikut tuntutan-Nya yang adil benar dan kita diberikan peluang untuk hidup selama-lamanya. Paulus menulis, Semua orang dibebaskan daripada kesalahan dan diberikan hidup, kerana perbuatan satu orang yang melakukan kehendak Tuhan.’ Rm. 518 Kematian Yesus membuka jalan supaya kaum terurap dapat hidup selama-lamanya di syurga dan “domba-domba lain” dapat hidup selama-lamanya di bumi.​—Yoh. 1016; Rm. 816, 17. AKU “RENDAH HATI” 12. Bagaimanakah Yesus bersikap rendah hati dan lemah lembut terhadap manusia yang tidak sempurna? 12 Yesus menjemput “semua yang lelah kerana memikul beban yang berat” untuk datang kepadanya. Dia berkata, Ikutlah perintahku dan terimalah ajaranku, kerana aku ini lemah lembut dan rendah hati; kamu akan mendapat kesejahteraan.’ Mat. 1128, 29, ABB Sikap rendah hati dan lemah lembut menggerakkan Yesus untuk melayan manusia yang tidak sempurna dengan baik dan adil. Dia tidak menuntut sesuatu yang di luar kemampuan pengikutnya. Dia memuji dan menggalakkan mereka, dan tidak bersikap kasar atau menindas. Dia tidak menyebabkan mereka berasa tidak cekap atau tidak berguna. Yesus meyakinkan pengikutnya bahawa jika mereka menghampirinya dan menerapkan ajarannya, mereka akan mendapat kesejahteraan kerana perintahnya mudah diturut dan bebannya mudah dipikul. Orang daripada pelbagai lapisan masyarakat berasa sangat selesa dengan Yesus.​—Mat. 1130. Teladani belas kasihan Yesus 13. Bagaimanakah Yesus berbelas kasihan terhadap orang yang ditindas? 13 Yesus berbelas kasihan terhadap orang biasa di Israel kerana mereka dipandang rendah dan ditindas. Dia mengasihi dan memberikan perhatian kepada mereka. Misalnya dekat Yerikho, dua orang buta, seorang bernama Bartimeus dan seorang lagi tidak dinamakan, berseru-seru meminta bantuan Yesus. Tetapi orang ramai memarahi mereka dan menyuruh mereka diam. Di bawah keadaan sebegini, memang senang untuk mengabaikan seruan mereka. Tetapi Yesus tidak berbuat begitu. Dia mengasihani mereka lalu menyembuhkan mereka. Ya, Yesus meniru Bapa Yehuwa dengan memperlihatkan kerendahan hati dan berbelas kasihan terhadap orang berdosa.​—Mat. 2029-34; Mrk. 1046-52. “SESIAPA YANG MERENDAHKAN DIRI AKAN DITINGGIKAN” 14. Apakah manfaat yang dibawa oleh kerendahan hati Yesus? 14 Kerendahan hati Yesus Kristus menghasilkan sukacita dan manfaat yang besar. Yehuwa gembira kerana Anak kesayangan-Nya melakukan kehendak-Nya dengan rendah hati. Para rasul dan pengikut Yesus juga mendapat manfaat daripada sikap lemah lembut dan rendah hati Yesus. Teladan, ajaran, dan kata-kata pujian Yesus menggerakkan mereka untuk membuat kemajuan rohani. Orang biasa mendapat manfaat kerana Yesus telah membantu, mengajar, dan menggalakkan mereka. Sememangnya, korban Yesus membawa manfaat yang kekal kepada umat manusia yang taat. 15. Apakah manfaat yang diraih oleh Yesus kerana dia rendah hati? 15 Bagaimana pula dengan Yesus? Adakah kerendahan hatinya membawa manfaat bagi dirinya? Ya, Yesus memberitahu muridnya, “Sesiapa yang merendahkan diri akan ditinggikan.” Mat. 2312 Kata-katanya terbukti benar. Paulus menjelaskan, Tuhan meninggikan [Yesus] setinggi-tingginya, dan mengurniai dia kedudukan yang lebih tinggi daripada semua kedudukan yang lain. Oleh itu, untuk menghormati Yesus, semua makhluk di syurga, dan di bumi akan mengaku bahawa Yesus Kristus ialah Tuan; dengan demikian Tuhan Bapa dimuliakan.’ Oleh sebab Yesus rendah hati dan setia semasa di bumi, Tuhan Yehuwa meninggikan Anak-Nya dan mengurniainya kekuasaan atas semua makhluk di syurga dan di bumi.​—Flp. 29-11. YESUS AKAN MENUNGGANG DEMI KEBENARAN DAN KERENDAHAN HATI’ 16. Bagaimanakah Yesus akan terus menunjukkan kerendahan hati? 16 Selepas naik ke syurga, Yesus akan terus menunjukkan kerendahan hati. Pemazmur menubuatkan bagaimana Yesus akan bertindak terhadap musuhnya, “Dalam kemuliaanmu majulah menuju kejayaan, menungganglah demi kebenaran, kerendahan hati, dan keadilbenaran.” Mzm. 454, NW Semasa Armagedon, Yesus yang rendah hati akan menegakkan kebenaran dan keadilan. Apakah yang akan berlaku pada akhir Pemerintahan Seribu Tahun Kristus, iaitu selepas Raja Kerajaan Mesias “menaklukkan semua pemerintah, penguasa dan pemimpin”? Adakah Yesus akan terus memperlihatkan kerendahan hati? Ya, kerana dia akan menyerahkan Kerajaan Tuhan kepada Bapanya.​—Baca 1 Korintus 1524-28. 17, 18. a Mengapakah penting bagi kita untuk meniru teladan Yesus dan bersikap rendah hati? b Apakah yang akan dibincangkan dalam rencana seterusnya? 17 Bagaimana pula dengan kita? Adakah kita meniru teladan Yesus dan bersikap rendah hati? Adakah kita akan diselamatkan semasa Armagedon? Raja Yesus Kristus yang rendah hati hanya akan menyelamatkan mereka yang rendah hati dan adil benar. Oleh itu, kita mesti memupuk kerendahan hati agar diselamatkan. Lagipun, kita mendapat banyak manfaat dengan memperlihatkan kerendahan hati seperti Yesus Kristus. 18 Apakah yang dapat membantu kita untuk meniru Yesus dalam memperlihatkan kerendahan hati? Bagaimanakah kita dapat tetap rendah hati walaupun menghadapi cabaran? Soalan-soalan ini akan dibincangkan dalam rencana yang seterusnya. Selama beberapa tahun terakhir percaya kepada Tuhan, aku terus berdoa dan membaca Alkitab setiap hari, dan selalu pergi bekerja untuk Tuhan, tetapi aku merasa bahwa masih terasing dari Tuhan. Bahkan kadang-kadang ketika aku berdoa atau membaca Alkitab, pikiranku akan melayang ke hal-hal lain, diganggu oleh beberapa hal sepele dalam kehidupanku sehari-hari, dan kemudian aku tidak mampu menenangkan hatiku di hadapan Tuhan sama sekali. Jadi setelah beberapa tahun, aku tidak memiliki banyak pemahaman tentang firman Tuhan, aku juga tidak memiliki banyak pertumbuhan dalam kehidupan rohaniku. Baru-baru ini, aku membaca beberapa buku. Dan baru kemudian aku mengerti bahwa jika kita ingin mencapai efek dalam renungan rohani kita, pelajaran paling mendasar yang harus dimasuki adalah menenangkan hati kita di hadapan Tuhan. Hanya dengan melakukan itu kita dapat menerima jamahan, pencerahan, dan penerangan Roh Kudus, dan kemudian membangun hubungan yang benar dengan Tuhan dan memasuki jalur yang benar dalam kehidupan rohani kita. Lambat laun, kehidupan rohani kita akan semakin maju. Lalu apa yang harus kita lakukan untuk berlatih menenangkan hati kita di hadapan Tuhan? Aku telah menemukan beberapa cara penerapan dari sebuah buku. Sekarang, aku ingin membagikannya dengan Anda. Navigasi cepat Pertama, Saat Berdoa, Hati Kita Harus Fokus dan Tulus Kedua, Saat Membaca Firman Tuhan, Kita Harus Menenangkan Hati dan Menggunakan Hati untuk Merenung Ketiga, Ketika Sesuatu Terjadi, Kita Harus Mencari dan Mempraktikkan Kebenaran, dan Hidup Di Hadapan Tuhan Keempat, Fokus Merenungkan Masalah dan Kekurangan Kita Setiap Hari Pertama, Saat Berdoa, Hati Kita Harus Fokus dan Tulus Sebagai orang Kristen, kita berdoa kepada Tuhan setiap hari, tetapi sebagian besar doa kita mengikuti prosedur berikut Kita tidak benar-benar menenangkan hati kita di hadapan Tuhan atau menggunakan hati yang tak terbagi dan jujur ​​untuk berbicara kepada-Nya dari hati kita, atau membawa masalah apa pun yang tidak kita pahami atau kesulitan apa pun yang kita miliki di hadapan Tuhan, untuk meminta pencerahan dan penerangan-Nya, dan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih banyak dan baru tentang firman-Nya. Sebaliknya, kita selalu berlutut di sana hanya untuk menggumamkan apa yang tidak kita maksudkan, mengucapkan kata-kata yang biasa atau berulang-ulang. Kadang-kadang ketika kita terburu-buru untuk pergi bekerja atau keluar untuk melakukan sesuatu, untuk menyelesaikan doa kita sesegera mungkin, kita hanya mengucapkan beberapa kata dengan setengah hati; bahkan terkadang ketika kita berlutut dalam doa, hati kita memikirkan hal lain, dan sebagainya. Semua perilaku ini menunjukkan bahwa kita tidak benar-benar menenangkan hati kita di hadapan Tuhan untuk memiliki persekutuan yang benar dengan Tuhan, tetapi mengulur waktu dan menipu Tuhan. Ketika kita berdoa dengan cara ini, bukan saja kita tidak dapat memperoleh jamahan atau pencerahan Roh Kudus, tetapi kita akan membuat Tuhan merasa jijik dan benci. Tuhan Yesus berfirman "Tetapi waktunya akan tiba, sekaranglah waktunya, ketika penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran karena Bapa mencari penyembah yang seperti itu" Yohanes 423. Dari kata-kata ini kita dapat melihat bahwa, tuntutan Tuhan bagi kita adalah menyembah Tuhan dengan hati yang jujur ​​dan fokus. Jadi saat berdoa, kita harus memberi tahu Tuhan tentang keadaan dan kesulitan kita yang sebenarnya. Tidak peduli apa yang ada dalam pikiran kita, kita harus sepenuhnya membuka diri kepada Tuhan. Hanya dengan demikian Tuhan akan tertarik dengan doa-doa kita, dan kita akan lebih dijamah oleh Roh Kudus, dicerahkan dan diterangi dalam berbagai hal yang tidak kita pahami, dan kita secara bertahap memahami kehendak Tuhan. Misalnya, dalam menghadapi kesulitan, hati kita selalu disibukkan oleh masalah kekayaan atau kedagingan, sehingga kita tidak mampu menempatkan hati kita untuk bekerja atau berkorban bagi Tuhan. Pada saat ini, kita dapat mengatakan yang sebenarnya kepada Tuhan, "Ya Tuhan, aku melihat bahwa tingkat pertumbuhanku terlalu kecil. Aku selalu hidup dalam ikatan kedagingan, selalu memikirkan dan merencanakan masa depanku, serta selalu tidak mampu melayani-Mu dengan sepenuh hati. Ketika aku melihat saudara dan saudari yang berkorban untuk-Mu dapat meninggalkan daging mereka, dan memperhatikan kehendak-Mu, aku merasa sangat malu. Aku juga ingin bangkit untuk memuaskan kehendak-Mu, berkorban dan bekerja untuk-Mu, tetapi imanku terlalu kecil, jadi aku tidak bisa mencapainya. Aku hanya ingin mempercayakan kesulitan ini ke tangan-Mu. Semoga Engkau memimpinku dan memberiku kepercayaan diri dan kekuatan ...." Jika kita selalu mengucapkan apa yang ada di hati kita dan berkomunikasi dengan Tuhan seperti ini, Tuhan akan melihat bahwa doa kita tulus daripada mengikuti prosedur. Kemudian Roh Kudus akan bekerja di dalam kita, menuntun kita untuk secara bertahap melepaskan diri dari keterikatan daging dan bangkit untuk mengabdikan diri kita kepada Tuhan. Juga, ketika kita ingin berdoa kepada Tuhan, kita harus menghindari semua hal, orang, dan perkara yang dapat mengganggu pikiran kita, dan menemukan lingkungan yang tenang. Sama seperti Tuhan Yesus berkata "Namun kamu, ketika berdoa, masuklah ke kamarmu, dan setelah menutup pintu, berdoalah kepada Bapamu secara rahasia; dan Bapamu yang melihat yang rahasia, akan memberi upah kepadamu secara terbuka" Matius 66. Kedua, Saat Membaca Firman Tuhan, Kita Harus Menenangkan Hati dan Menggunakan Hati untuk Merenung Meskipun kita sering membaca Alkitab pada waktu-waktu biasa, kita jarang mengeluarkan upaya untuk merenungkan firman Tuhan. Sebagian besar waktu kita hanya membaca firman Tuhan tanpa perenungan, menjalankan formalitas, dan merasa puas dengan pemahaman makna literal dari kebenaran. Meskipun terkadang kita menatap firman Tuhan dan membacanya, hati kita mengembara di dunia besar, dan akibatnya, setelah kita membacanya, kita tidak tahu apa arti firman Tuhan. Kadang-kadang kita juga merenungkan firman Tuhan untuk sementara waktu, tetapi jika kita tidak memiliki pencerahan sesudahnya, maka kita akan berhenti merenungkannya. Sebenarnya, kita sama sekali tidak menenangkan hati kita di hadapan Tuhan untuk mencari tahu mengapa Tuhan mengucapkan firman ini, hasil apa yang Tuhan ingin capai dengannya, dan bagaimana menerapkan dan memasuki firman untuk memenuhi persyaratan Tuhan. Itulah sebabnya kita telah percaya kepada Tuhan dan membaca firman Tuhan selama bertahun-tahun, tetapi kita masih belum memiliki banyak pemahaman tentang kehendak Tuhan, kita juga belum menemukan cara untuk mempraktikkan banyak kebenaran yang harus kita praktikkan dan masuki. Jelas terlihat bahwa biasanya kita tidak cukup merenungkan firman Tuhan, jadi meskipun kita telah membaca banyak firman Tuhan, kita masih belum mampu memahami makna yang sebenarnya, dan kehidupan rohani kita masih belum bisa berkembang. Lalu, mengenai aspek kebenaran ini, apa yang harus kita lakukan untuk masuk ke dalamnya? Berikut adalah contoh. Tuhan Yesus berkata "Lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum daripada orang kaya masuk ke dalam Kerajaan Tuhan!" Matius 1924. Kemudian kita harus merenungkan Apa maksud Tuhan dengan mengatakan ini? Aspek mana dari kehendak dan watak Tuhan yang terungkap? Hasil apa yang ingin Tuhan capai dalam diri kita? Dengan merenungkan, kita melihat bahwa orang-orang yang mengejar uang tetapi tidak mengejar kebenaran tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Kita mungkin berpikir kembali ke Zaman Kasih Karunia. Beberapa tuan tanah juga ingin mengikuti Tuhan. Tetapi mereka tidak mau melepaskan kekayaan dan kondisi hidup mereka yang tinggi karena mereka serakah akan kenyamanan dan kesenangan daging, dan tidak tahan untuk hidup sederhana dan puas, meskipun mereka tahu bahwa mereka yang percaya kepada Tuhan akan memiliki kehidupan kekal dan kesempatan untuk masuk ke dalam kerajaan surga, dan dengan demikian mereka kehilangan kesempatan untuk memperoleh keselamatan Tuhan. Ini menunjukkan bahwa hampir tidak mungkin bagi tuan tanah untuk masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Melalui cerita ini, kehendak Tuhan adalah agar kita tidak mengejar uang tetapi mengejar kehidupan. Jika kita memperhatikan uang, dan ketika kita mendapatkan uang, kita kehilangan nyawa, lalu apa manfaatnya bagi kita? Saat kita merenungkan firman Tuhan seperti ini, kita akan memahami kehendak Tuhan dengan lebih baik, dan kemudian kita juga dapat bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan dengan lebih baik terlepas dari apa pun yang kita hadapi. Ketiga, Ketika Sesuatu Terjadi, Kita Harus Mencari dan Mempraktikkan Kebenaran, dan Hidup Di Hadapan Tuhan Kita semua tahu bahwa renungan rohani hanya memakan sebagian kecil waktu dalam kehidupan kita sehari-hari; sebagian besar waktu kita bekerja atau berurusan dengan berbagai hal dalam hidup kita. Jadi jika kita ingin berlatih menenangkan hati di hadapan Tuhan, maka kita tidak bisa dibatasi hanya dengan berlatih membaca Alkitab dan berdoa. Kita juga harus berlatih mendekat kepada Tuhan, merenungkan kasih Tuhan dengan hati kita, dan berfokus pada mencari kebenaran dan kehendak Tuhan, dan bertindak sesuai dengan kebenaran setiap saat ketika menghadapi semua orang, peristiwa, dan hal-hal dalam kehidupan kita sehari-hari. Firman Tuhan katakan "Dalam kehidupan sehari-hari, engkau harus memahami kata-kata yang engkau ucapkan dan hal-hal yang engkau perbuat yang dapat mendatangkan ketidaknormalan dalam hubunganmu dengan Tuhan, kemudian perbaiki diri untuk berperilaku yang benar. Setiap saat, periksalah perkataanmu, tindakanmu, setiap gerak-gerikmu, serta pikiran dan gagasanmu. Pahamilah keadaanmu yang sebenarnya dan masuklah ke jalan pekerjaan Roh Kudus. Hanya dengan cara ini engkau bisa membina hubungan yang normal dengan Tuhan. Dengan menimbang apakah hubunganmu dengan Tuhan sudah normal atau belum, engkau akan dapat meralat niatmu, memahami natur esensi manusia, dan benar-benar memahami dirimu sendiri; dengan demikian, engkau akan dapat memasuki pengalaman nyata, benar-benar mengabaikan diri, dan mencapai keinginan untuk tunduk." Melalui firman Tuhan kita dapat melihat bahwa, hanya dengan selalu menenangkan hati kita di hadapan Tuhan dan mencari kehendak Tuhan dalam segala hal yang kita hadapi, kita dapat memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang keadaan, kekurangan, dan kelemahan kita yang sebenarnya, dan kita dapat memahami kehendak Tuhan dalam segala sesuatu yang kita hadapi untuk mempraktikkan kebenaran dan memuaskan Tuhan. Hanya melalui inilah kita dapat mempertahankan hubungan yang normal dengan Tuhan, hidup di hadapan-Nya, menghindari terjerat dalam godaan dan tipu muslihat Iblis dan melakukan hal-hal yang memberontak dan menentang Tuhan. Sama seperti Ayub, dalam kehidupan sehari-harinya, dia berusaha untuk takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan dalam segala hal, karena dia takut akan menyinggung Tuhan dan membuat Tuhan merasa jijik dengan apa yang dia lakukan. Jadi ketika putra dan putrinya berpesta dan bersenang-senang, dia tidak hanya menjauhkan diri dari mereka, tetapi juga mengirim pelayannya untuk meminta anak-anaknya untuk menyucikan diri dan mempersembahkan korban bakaran. Bahkan ketika Ayub menghadapi godaan Iblis dan kehilangan segunung domba dan sapi, kekayaan yang tak terhitung banyaknya, serta putra-putrinya, meskipun hatinya sangat tertekan dan tidak mengerti kehendak Tuhan, dia masih bisa menenangkan hatinya di hadapan Tuhan, mencari kehendak Tuhan, dan tidak berbuat dosa dengan bibirnya atau mengucapkan kata-kata yang menyakiti hati Tuhan, apalagi melawan Tuhan. Dan justru karena Ayub memiliki rasionalitas dan hati yang mencari kebenaran dan takut akan Tuhan, dia dapat tunduk pada lingkungan seperti itu dan berkata, "Yahweh yang memberi, Yahweh juga yang mengambil; terpujilah nama Yahweh" Ayub 121, dengan demikian memberikan kesaksian yang bergema yang indah dan membuat Iblis mundur dalam kehinaan. Pada akhirnya, Ayub diberkati dua kali lipat oleh Tuhan. Tidak hanya itu, ia mendapat kesempatan untuk melihat penampakan Tuhan Yahweh, dan mendapatkan berkat yang belum pernah diterima siapa pun sebelumnya. Keempat, Fokus Merenungkan Masalah dan Kekurangan Kita Setiap Hari Setiap hari kita akan menghadapi berbagai hal. Jadi kita harus datang ke hadapan Tuhan untuk merenungkan semua hal yang telah kita lakukan dalam sehari Dalam hal apa kita mempraktekkan firman Tuhan dan tindakan kita yang sesuai dengan kebenaran; dan dalam hal apa mengikuti kehendak diri sendiri dan melawan kehendak Tuhan. Kita dapat mengingatnya dan berusaha sebaik mungkin untuk menuliskannya di buku catatan kita jika kondisi dan waktu memungkinkan. Kita dapat terus melakukan hal-hal yang kita lakukan yang sesuai dengan firman Tuhan; Adapun perbuatan kita yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, kita harus menggunakan firman Tuhan untuk melihat masalah dan penyimpangan kita di dalamnya, dan mencari kebenaran untuk menyelesaikannya tepat waktu. Misalnya, kita percaya bahwa kita dapat memperlakukan saudara-saudari dengan tulus ketika bergaul dengan mereka pada waktu-waktu biasa. Tetapi pada malam hari ketika kita merenungkan diri sendiri, kita menemukan bahwa pada siang hari, kita tidak berbicara secara terbuka dan jujur ​​kepada orang lain untuk melindungi kepentingan diri sendiri. Kita melihat bahwa demi kepentingan pribadi, kita menipu dan berbohong kepada saudara-saudari, dan mengungkapkan watak rusak yang menipu dalam hal ini. Kita tahu bahwa Tuhan muak dengan orang-orang yang suka menipu; Dia menyukai orang-orang yang jujur, polos dan terbuka. Jadi kita harus secara aktif membuka diri kepada saudara-saudari, mengaku telah berbohong dan menipu mereka, meminta mereka untuk memaafkan kita, dan memutuskan untuk tidak melakukannya lagi. Dengan cara ini, secara tidak sadar, kita akan memiliki jalan masuk ke dalam kebenaran menjadi orang yang jujur. Jika kita tidak merenungkan diri sendiri dengan datang ke hadapan Tuhan, kita tidak akan mengindahkan ekspresi kerusakan kita sehari-hari, berpikir bahwa itu semua adalah masalah sepele, dan kemudian kita tidak dapat mencapai efek meningkatkan kehidupan rohani kita. Maka hanya dengan memusatkan perhatian pada ketenangan hati di hadapan Tuhan, dengan selalu merenungkan diri sendiri dan merenungkan masalah-masalah itu dalam diri kita, kehidupan rohani kita akan semakin berkembang, hubungan kita dengan Tuhan menjadi semakin dekat, dan secara bertahap kita akan mampu menjadi pribadi yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Keempat aspek di atas merupakan arah dan jalan penerapan untuk ketenangan hati kita di hadapan Tuhan. Sangat berharap bahwa kita semua dapat mengambil manfaat darinya. 9 Cara Membersihkan Hati & Pikiran Menurut Ajaran Islam, Ada Berzikir! RamadanDiRumah Yuk, bersihkan hati dan pikiran! IDN Times/Anjani Eka Lestari Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, pasti kamu pernah mendapatkan hal yang mengusik hati dan pikiran. Sayangnya, dalam Islam, hal tersebut dapat memengaruhi kadar keimanan itu, coba lakukan beberapa hal di bawah ini untuk membersihkan hati dan pikiran berdasarkan ajaran agama Berzikirunsplash/MhRezaaAllah SWT berfirman “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram”. Qs Ar-Ra’du 28 Nah, salah satu cara untuk selalu mengingat Allah dalam hati kita adalah dengan berzikir. Jadi, jangan lupa berzikir ketika hati atau pikiranmu sedang terusik dengan hal negatif!2. Membaca Al-Qur'anUnsplash/Rachid OuchariaMembaca Al-Qur'an juga merupakan salah satu hal yang bisa kamu lakukan untuk membersihkan hati dan pikiran. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Qur'an Surat Az-Zumar ayat 23 “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al-Qur'an yang serupa mutu ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpin pun”. Q. S. Az Zumar 23 3. Salat dengan khusyukIDN Times/Anjani Eka Lestari Dalam Qur'an Surat Az-Zumar ayat 23, juga dijelaskan bahwa untuk membersihkan pikiran dan hati, umat muslim bisa melakukannya dengan cara mengingat Allah SWT. Salah satunya adalah dengan salat secara khusyuk. 4. BersilaturahmiIDN Times/Rizka Yulita “Barang siapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara. Hendaklah dia bersilaturahmi menjalinkan hubungan baik niscaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezeki, ditambah umurnya dan Allah SWT memasukkan ke dalam surga.”HR. Ar-Rabii Sebagaimana disebutkan pada hadis di atas, maka bersilaturahmilah kamu untuk meringankan suatu perkara. Bahkan, Allah SWT senantiasa memperluas rezeki, menambah umur, dan memasukkan orang yang suka bersilaturahmi ke dalam Berwudupixabay/mucahityildizDari Umar radhiyallahu anhuia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudu dan menyempurnakan wudunya, kemudian mengucapkan, “Asyhadu an laa laaha illallaahu wa anna Muhammadan abduhu wa rasuuluhu.” Akan dibukakan untuknya pintu-pintu surga yang delapan, ia dapat masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki.” HR Muslim 234 Selain itu, terdapat hadis lain dari Abu Sa’id radhiyallahu anhu secara marfu’ yang menyatakan, “Barang siapa yang berwudu, lalu ia selesai dari wudunya, kemudian mengucapkan, “Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illaa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika.” Allah akan menutup di atasnya bacaan itu dengan penutup, kemudian ia diangkat hingga ke bawah Arsy, dan tidak dibuka hingga hari kiamat.” HR Nasa’i dalam Amal Yaul wa Lailah, hal. 147, Hakim 1/752 Baca Juga 8 Keistimewaan Orang yang Berpuasa di Bulan Ramadan, Jauh dari Azab! 6. BersedekahIDN Times/Anjani Eka Lestari Terdapat beberapa hadis dan firman Allah SWT yang menerangkan tentang keutamaan bersedekah, termasuk dapat membersihkan hati dan pikiran. Berikut ini beberapa di antaranya “Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” HR. Muslim “Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan salat, ia akan dipanggil dari pintu salat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” HR. Bukhari Muslim “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan ganjarannya kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” Qs. Al Hadid 18 7. Memaafkan kesalahan orang lainIDN Times/Anjani Eka Lestari Ibnu Katsir rahimahullahu menerangkan “Bila kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu maka kebaikan ini akan menggiring orang yang berlaku jahat tadi merapat denganmu, mencintaimu, dan condong kepadamu sehingga dia akhirnya menjadi temanmu yang dekat. Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma mengatakan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan orang beriman untuk bersabar di kala marah, bermurah hati ketika diremehkan, dan memaafkan di saat diperlakukan jelek. Bila mereka melakukan ini maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga mereka dari tipu daya setan dan musuh pun tunduk kepadanya sehingga menjadi teman yang dekat’.” Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim 4/109 Selain itu, terdapat pula beberapa firman Allah SWT dalam Al-Qur'an yang menerangkan hal serupa, misalnya “Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas tanggungan Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” Asy-Syura 40 “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Dan sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” Fushshilat 34-35 8. Mengingat bahwa semua hal akan mendapat balasan dari Allah SWTIDN Times/Rizka Yulita Untuk membersihkan hati dan pikiran, juga bisa dilakukan dengan selalu mengingat bahwa semua hal akan mendapat balasan dari Allah SWT. Dengan itu, kamu bisa lebih tenang karena sadar bahwa segala hal yang baik akan diberikan ganjaran yang baik firman Allah SWT dalam Quran Surat Al Zalzalah ayat 7-8 ”Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya Dirinya bakal menonton balasannya. Serta, barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dirinya bakal menonton balasannya pula.” QS. Al Zalzalah 7-8 9. Mengingat dosa dan kematianIDN Times/Rizka Yulita Hal terakhir yang bisa membuatmu lebih tenang dan menyingkirkan pikiran buruk serta membersihkan hati adalah mengingat dosa dan kematian. Sebagaimana diterangkan dalam Quran Surat Ali Imran ayat 185 "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." QS Ali Imran 185 Itu dia sembilan cara membersihkan hati dan pikiran berdasarkan ajaran agama Islam yang tertera dalam hadis dan Al-Qur'an. Ingatlah selalu, bahwa Allah SWT senantiasa memberikan ganjaran yang baik untuk hal yang baik pula. Baca Juga 5 Hal yang Dapat Mengurangi Keberkahan Puasa Kamu di Bulan Ramadan Berita Terkini Lainnya